Fungsi
dari IS
adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan dengan
cara:
1. Memproses transaksi yang
timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
2. Menyiapkan output laporan
keuangan.
Kedua kegiatan diatas dikenal
sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.
Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks,
untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke
dalam beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai
kesamaan tujuan.Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain
akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur.
Perusahaan Manufaktur
-
Pendapatan
-
Pengeluaran
-
Produksi
-
Keuangan
Perusahaan Dagang
–
Pendapatan
-
pengeluaran
-
Manajemen
Sumberdaya
-
laporan keuangan
Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu
bagan rekening.
Sumber : rooswhan.staff.gunadarma.ac.id
Pemrosesan
transaksi
merupakan beragam aktivitas perusahaan
yang harus dilakukan untuk mendukung
operasi sehari-hari.
Siklus
transaksi dan sistem aplikasi
·
Arus
transaksi operasional dapat dikelompokkan
sesuai dengan empat siklus aktivitas
bisnis.
·
Siklus
pendapatan, siklus pengeluaran,siklus produksi, dan siklus keuangan.
Komponen-komponen
dasar dari sistem
pemrosesan transaksi
v Jenis-jenis input:
ü
customer
orders
ü
sales
slips
ü
invoices
ü
purchase
orders
ü employee time
cards
v Processing mencakup penggunaan jurnal dan register
untuk menyajikan catatan input secara permanen dan kronologis.
v Journals digunakan untuk mencatat transaksi
akuntansi keuangan.
v Registers digunakan untuk mencatat tipe data lain
yang tidak berhubungan langsung dengan akuntansi.
v Special
journals digunakan untuk mencatat
transaksi yang sejenis dan terus-menerus.
Contoh :
–
sales journal
–
purchase journal
–
cash receipts journal
–
cash disbursements journal
v Buku besar dan
file menyediakan Simpanan data baik dalam
sistem manual maupun terkomputerisasi.
v Buku besar
menyediakan ringkasan suatu transaksi keuangan
perusahaan.
v File kumpulan
data yang terorganisir.
v transaction file
v master file
v reference or
table file
v Output, adalah dokumen yang dihasilkan oleh
sistem
Contoh output:
–
trial balance
–
financial reports
–
operational reports
–
paychecks
Teknik
sistem
Ø Flowchart adalah
suatu diagram simbolik yang menunjukkan arus data dan urutan operasi
dalam suatu sistem.
Ø Flowcharts
barangkali merupakan teknik-teknik sistem
yang paling umum
Sumber : aksartono
PEMROSESAN TRANSAKSI
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui : (1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.
Kerangka Pemrosesan TransaksiA. Jaringan Kerja Keseluruhan Perusahaan Pemrosesan transaksi terjadi selaras dengan operasi perusahaan. Perangkat gabungan sistem-sistem pemrosesan transaksi serupa dengan jaringan kerja yang kompleks dari operasi-operasi fisik, proses kertas kerja dan arus data/informasi yang saling bergantung.
B. Sistem Informasi FungsionalSistem operasional dan organisasi perusahaan pada umumnya dibagi berdasarkan fungsi. Untuk memungkinkan pengendalian yang efektif dan efisien atas operasi dan koordinasi kegiatan-kegiatan manajerial. Sistem informasinya haruslah dibagi menurut fungsi-fungsi yang sama. Macam-macam subsistem informasi fungsional pada tiap-tiap industri berbeda-beda. Bahkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama juga berbeda. Setiap subsistem informasi fungsional berkaitan erat dengan penyediaan pengendalian yang ketat terhadap satu atau beberapa sistem pemrosesan transaksi. Hal yang sama pentingnya adalah hubungan yang ada pada setiap subsistem informasi fungsional diantara tingkat operasional dan tingkat manajerial. Subsistem informasi fungsional membantu arus informasi transaksi kepada manajer-manajer fungsional.
Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi
Pemrosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini yang dikenal sebagai siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen pembangun. Komponen-komponen ini meliputi dokumen sumber, jurnal dan register, lejer dan arsip (file) laporan dan keluaran-keluaran lain, bagan rekening dan kode-kode lain, rangkaian audit, metode dan alat-alat pemrosesan, serta pengendalian.
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.
b. Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa kebenarannya.
d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar penjualan..
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui : (1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.
Kerangka Pemrosesan TransaksiA. Jaringan Kerja Keseluruhan Perusahaan Pemrosesan transaksi terjadi selaras dengan operasi perusahaan. Perangkat gabungan sistem-sistem pemrosesan transaksi serupa dengan jaringan kerja yang kompleks dari operasi-operasi fisik, proses kertas kerja dan arus data/informasi yang saling bergantung.
B. Sistem Informasi FungsionalSistem operasional dan organisasi perusahaan pada umumnya dibagi berdasarkan fungsi. Untuk memungkinkan pengendalian yang efektif dan efisien atas operasi dan koordinasi kegiatan-kegiatan manajerial. Sistem informasinya haruslah dibagi menurut fungsi-fungsi yang sama. Macam-macam subsistem informasi fungsional pada tiap-tiap industri berbeda-beda. Bahkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama juga berbeda. Setiap subsistem informasi fungsional berkaitan erat dengan penyediaan pengendalian yang ketat terhadap satu atau beberapa sistem pemrosesan transaksi. Hal yang sama pentingnya adalah hubungan yang ada pada setiap subsistem informasi fungsional diantara tingkat operasional dan tingkat manajerial. Subsistem informasi fungsional membantu arus informasi transaksi kepada manajer-manajer fungsional.
Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi
Pemrosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini yang dikenal sebagai siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen pembangun. Komponen-komponen ini meliputi dokumen sumber, jurnal dan register, lejer dan arsip (file) laporan dan keluaran-keluaran lain, bagan rekening dan kode-kode lain, rangkaian audit, metode dan alat-alat pemrosesan, serta pengendalian.
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.
b. Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa kebenarannya.
d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar penjualan..
Sumber : gudangmakalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar